Sabtu

My Library Pondok Indah

Pusat Bermain Sambil Belajar

Dunia anak, tidak dapat dilepaskan dengan permainan. Dengan bermain, anak-anak banyak belajar tentang berbagai hal.


Salah satu tempat yang dapat menampung ’aspirasi’ anak untuk bermain, sekaligus belajar adalah My Library. Tempat yang menyediakan segala kebutuhan anak untuk berekspresi tanpa kehilangan unsur belajarnya.

”My Library adalah konsep dalam pemberdayaan diri anak melalui berbagai macam kegiatan. Yang membuat anak mampu berinteraksi dengan baik sesuai dengan usia anak tersebut,” kata Ibu Julie R. Alamsjah, ketua pengelola.

Kegiatan itu, lanjut dia, ada delapan macam yang disediakan oleh My Library bekerja sama dengan LaNGLaNG sebuah bengkel seni. Kerja sama ini, dimaksudkan untuk memberikan rangsangan anak dalam berimajinasi. Di mana dalam usai anak yang masih dini, imajinasi diharapkan dapat berkembang dengan baik dengan sentuhan dan bimbingan yang tepat.

Adapun delapan paket seni yang disediakan salah satunya adalah bermain dengan tanah liat, yang mengajak peserta untuk mengenal dan merasakan tekstur tanah liat dengan membuat bentuk-bentuk dari tanah liat yang bisa difungsikan untuk benda pakai atau benda hias.

Melihat banyaknya limbah, lanjut dia, My Library menyediakan paket membuat kreasi daur ulang. Di sini peserta diajak untuk membuat barang-barang siap pakai dengan sentuhan seni berasal dari limbah. Seperti bingaki, boneka kertas dan wadah-wadah yang biasa dipakai sehari-hari. ”Nantinya disini akan disediakan sebuah galeri yang menampung karya peserta. Untuk cabang Jogyakarta bahkan galeri ini sudah ada,” jelasnya.

Tujuan adanya galeri, jelas dia, akan berguna untuk jangka waktu yang lama. Karena selama ini, yang terjadi adalah galeri hanya diperuntukkan bagi seniman-seniman dewasa. Sementara, meski sering ada pameran atau lomab lukisan anak, tetapi anak tidak pernah mendapat penghargaan terhadap ’suara’ anak-anak tersebut.

”Jadi di sini kita menyediakan galeri untuk menampung suara anak tersebut dalam dunia seni. Sehingga hasil karya anak akan dihargai dan terangsang untuk menghasilkan karya seni yang baik,” ungkapnya.

Melalui penghargaan, kata dia, jiwa seni anak akan terasah dan berkembang dengan baik. Sehingga dari seni murni lama kelamaan akan berubah menjadi seni yang dapat berguna untuk menunjang kehidupan di masa dewasa nanti. Seperti dari seni membuat karya tanah liat, akan berkembang menjadi ’seni kriya’ di kemudian hari. ”Itu yang kami harapkan,” ujarnya.