Senin

Kesedihan Anak

Mengembalikan Keceriaan Anak

Dunia anak memang dunia yang penuh dengan keceriaan. Tidak ada beban yang mengganggu kehidupan mereka. Semua dihadapai dengan gembira, dipandang dari sudut yang menyenangkan. Kamus susah atau sedih jauh dari gambaran hidupnya.


Tetapi itu tidak akan terjadi selamanya. Berbagai peristiwa membuat keceriaan dan kegembiraan memudar. Kehilangan sesuatu yang disayangi, membuat anak terluka hatinya. Ini akan berpengaruh terhadap perilaku anak.

”Kehilangan yang mempengaruhi keceriaan pada anak tidak harus peristiwa besar. Dan mungkin dalam pemikiran kita orang dewasa, kadang tidak penting. Misalnya apabila anak anda menyayangi pembantu, boneka, atau binatang kesayangan, dan tiba-tiba mereka tidak ada, karena sesuatu hal,” kata Ibu Yusnita, pendidik dan pemerhati anak di Cipete.

Hal ini lanjut dia, akan sedikit banyak mempengaruhi perilaku anak. Mereka yang biasanya ceria penuh kegembiraan, bermain dan banyak bergerak mereka tiba-tiba berubah. Menjadi pendiam, tidak banyak bermain dan cenderung menarik diri dari lingkungan dan teman-temannya.

Kalau sudah begini perlu diwaspadai, karena akan berpengaruh terhadap perkembangan anak di masa mendatang. Utamanya akan mempengaruhi sisi psikologis anak, akibat kehilangan sesuatu yang disayangi. ”Apalagi kalau yang hilang adalah orang terdekat mereka seperti ayah, ibu, kakak, adik dan keluarga lainnya,” katanya.

Peristiwa seperti ini, jelas dia, bisa terjadi kapan saja. Sehingga orang tua tidak memiliki persiapan untuk menghadapi hal-hal seperti ini. Karena memang siapa sih, yang menginginkan kehilangan orang atau sesuatu yang disayangi?

Penanganan terhadap kejadian seperti ini memerlukan perhatian ekstra dari orang tua. Karena bagaimanapun, anak-anak dalam menyikapi peristiwa seperti itu bisa menunjukkan sikap apa saja. Ada yang dapat menerima dengan lapang dada, cuek lantaran tidak mengerti atau menunjukkan pemberontakan, penolakan atas kejadian tersebut. ”Setiap anak adalah pribadi unik dan berbeda satu sama lain,” katanya.

Dengan begitu, lanjut dia, setiap anak yang menunjukkan tanda-tanda akan adanya perbedaan sikap lain dari biasa harus diwaspadai. Karena semakin dini gejala ini dapat diketahui, akan semakin memudahkan penanganan yang dibutuhkan untuk mengembalikan kondisi mental anak.

Dan, seiring dengan perjalanan waktu biasanya anak juga akan memberikan respon yang baik terhadap lingkungan. Apalagi dengan dukungan keluarga yang membantu sepenuhnya, luka hati yang diderita anak akan berkurang. Ini, lambat laun membuat anak dapat mengembalikan kepercayaan dirinya, keceeriaan dan kecerdasannya kembali, seperti sebelumnya. ”Proses anak-anak itu relatif lebih cepat dalam melupakan sesuatu. Karena mereka belum mengerti konsep waktu dan anak-anak pun lebih bisa menerima apa adanya,” tegasnya.

Langkah yang Diperlukan

Bila kebetulan anak-anak anda mengalami ’goncangan’ psikologis akibat kehilangan orang atau sesuatu yang dicintai, memerlukan beberapa langkah yang diperlukan. Langkah ini secara umum dapat dilakukan sebagai orang tua, dalam menghadapi anak-anaknya yang tiba-tiba berubah.

Berikut ini langkah-langkahnya:

1. Amati Perilaku Anak
Amati dengan seksama tingkah laku anak dengan hati-hati. Pengamatan yang terlalu mencolok, membuat anak berusaha untuk ”menyembunyikan” kondisinya. Sehingga orang tua tidak akan mendapatkan gambaran yang diinginkan.

Dari situ, kita akan memperoleh bagaimana perilaku anak setelah kehilangan sesuatu yang disayangi. Kalau terjadi kejanggalan, tinggal menentukan langkah-langkah yang tepat dalam penanganannya.

2. Dengarkan Anak

Ajak bicara dan perhatikan perasaannya. Dengarkan apa keinginan-keinginannya, keluhan-keluhannya, dan sebisa mungkin usahakan untuk dapat memberikan apa yang dibutuhkan. Ini bukan tentang memanjakan anak, tetapi kebutuhan di sini lebih mengacu pada kebutuhan anak akan kasih sayang, perhatian dan rasa aman.

3. Sampaikan Fakta Yang Benar.

Biasanya anak akan banyak bertanya, berikan jawaban yang benar. Jika Anda belum tahu jawabannya, sampaikan dengan jujur. Kenapa bisa terjadi kehilangan seperti itu, kemana perginya atau bagaimana mendapatkan penggantinya.

4. Ungkapkan Cinta Anda.

Anak akan merasa kesepian. Mereka mungkin takut akan kehilangan-kehilangan orang-orang atau benda-benda kesayangannya lebih banyak lagi. Tunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk mereka, siap membantu, memberikan kasih sayang sepenuhnya, semua untuk dia.

Hal ini akan membantu anak untuk dapat mengembalikan keceriaannya kembali. Karena ternyata, meski sudah kehilangan, masih banyak orang-orang yang mencintai dan memberikan prehatian dan kasih sayang. Jadi, tidak usah kuatir akan kehilangan lebih banyak lagi dan melanjutkan hidup seperti dengan penuh kegembiraan.