Sekolah Seni Membuat Komik Manga
Bagi yang senang menggambar komik, ada baiknya untuk memperdalam kemampuan. Karya-karya komik, khususnya yang bergaya manga atau komik Jepang banyak diminati. Bahasa kerennya, komik manga lagi booming di Indonesia.
Tidak heran, banyak buku-buku komik dengan gaya manga ini terpampang pada etalase toko-toko buku terkemuka. Baik itu komik buatan seniman-seniman asli Jepang maupun seniman lokal, semua berdiri sejajar memperebutkan pembeli.
Melihat potensi boomingnya komik ini, Ibu Vita, seorang ibu yang ’direpotkan’ oleh ulah anak-anaknya yang penggemar berat komik Jepang, mendirikan sekolah seni komik dari negeri matahari terbit tersebut. ”Awalnya sih dari keinginan anak-anak yang kuat untuk belajar menggambar komik. Meniru tokoh-tokoh yang mereka baca,” katanya, di kantornya, Pondok Indah.
Apalagi, lanjut dia, sekolah komik seperti yang dikelolanya saat ini, belum ada duanya di kawasan elit Pondok Indah. Sehingga tidak heran, kalau respon masyarakat kawasan ini sangat antusias terhadap kehadiran sekolah seni hasil kerjasama dengan Vicom Creative Learning ini.
Sekolah seni yang dibuka pada 2 Juni 2007 ini, mengajarkan berbagai teknik menggambar ala kartun manga. Dengan melewati lima level yang berlangsung selama tiga bulan tiap levelnya, diharapkan siswa mampu menguasai pembuatan komik. Dengan suasana nyaman pada empat kelas yang disediakan, maksimal 6 siswa per kelas membuat pengajaran di Ma-ta Art School sangat efektif.
”Meski para pengajarnya sanggup untuk mengajar delapan siswa, tetapi dengan enam siswa per kelas justru proses belajar lebih efektif. Dengan demikian, belajar siswa lebih intensif dan lebih cepat ’menangkap’ pelajaran dari para tutornya,” ungkapnya.
Adapun para siswa pada sekolah seni Ma-ta, akan mempelajari wajah dan proporsi anatomi tubuh pada level 1. Kemudian akan dilanjutkan dengan mempelajari karaktek secara penuh, bagaimana pose-pose yang atraktif, ekspresi dan komposisi menyusun komik pada level 2.
Pada level 3, jelas dia, siswa akan mendapat pelajaran mengenai background, perspektive dan tone manual. Ini akan dilanjutkan pada level 4, dengan menggambar komik 4 panel, penintaan (pewarnaan), variasi perspektif dan bagaimana plot cerita akan diarahkan. Pada level 5 atau terakhir, siswa akan diperkenalkan pada photoshop editing, toning digital, desain cover dan membuat komik berwarna.
”Tetapi apabila kemampuan siswa belum mendukung untuk memasuki tahap kelas-kelas tersebut, harus mengikuti Introduction Class. Disini siswa diperkenalkan pada tahap awal dari teknik menggambar komik Jepang ini,” lanjutnya.
Dari segi kualitas pengajar, Ma-ta Art School cukup menjanjikan. Selain lulusan sekolah seni ternama, mereka juga praktisi komik manga. Dimana sebagian karya-karya komik manga yang dihasilkan para pengajar telah diterbitkan. Sehingga, diharapkan para siswa yang mengikuti proses belajar selama tiga bulan per level ini mampu membuat komik sendiri.
Di sekolah seni Ma-ta, setiap siswa akan diajari teknik menggambar yang benar. Khususnya teknik menggambar komik manga, yang berbeda dengan gaya-gaya gambar komik Eropa atau Amerika, yang cenderung menonjolkan super hero.
Ma-ta menerima siswa dari usia belia 7-8 tahun sampai usia dewasa. Selain manga, juga memberikan mata pelajaran seni yang lain. Seperti painting, dari cat air, arcrilik sampai cat minyak dengan media kanvas maupun kertas. ”Tetapi seni komik manga tetap prioritas utama,” pungkasnya.
Rabu
Ma–ta Art School
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot