Menyantap Sandwich Kini Tidak Lagi Membosankan
Sandwich atau roti lapis adalah makanan berupa dua potong roti yang menjepit daging, sayuran, keju atau beberapa bahan makanan lainnya.Sandwich merupakan makanan yang sangat praktis karena di dalamnya sudah terdapat karbohidrat, protein, dan serat.
Dari segi isi, sandwich boleh dibilang tidak ada bedanya dengan hamburger ataupun kebab. Perbedaan yang paling mencolok dari kedua makanan ini adalah jenis roti yang digunakan.
Jika hamburger memakai roti bun, sandwich memakai roti tawar. Biasanya sandwich berisi irisan selada, tomat, bawang bombay, daging asap, dan keju. Irisan-irisan itu diletakkan begitu saja di atas roti tawar yang telah dilapisi mayones dan saos tomat.
Di sandwich bakar kita tidak saja menemukan sandwich yang berbeda dengan sandwich pada umumnya, tetapi juga menemukan atmosfer yang lain dari yang lain. Sandwich bakar yang terletak di kawasan Darmawangsa, Jakarta Selatan, atmosfer yang ditampilkan sangat cocok dengan anak muda. Tidak heran, konsumen yang datang menyantap di sana adalah anak-anak muda bersama pasangannya atau kelompoknya.
Sandwich Indonesiana
Di Sandwich bakar memberikan banyak pilihan isi sehingga membuat kami bingung memilih. Ada daging sapi lada hitam, kornet, hamworst (daging ham sapi yang diiris tipis seperti daging salami), ikan marlin asap, ikan gindara asap, ikan tuna krispi, ikan tuna salad, ayam mayonaise, dan sebagainya.
Bagi yang senang manis, di sini juga ada pesta cokelat, stroberi, kacang, jagung manis plus keju, dan juga hotdog rasa bolognaise. Semua variasi rasa ini bisa disantap dengan tambahan keju, telur, daging, atau memakai roti croissant.
Yang lebih seru lagi , sandwich bakar menyediakan sandwich dengan tiga ukuran, S, M, dan L. Ukuran S kira-kira 12x12 cm, ukuran M dua kali ukuran S, dan ukuran L dua kali ukuran M. “Agar konsumen tidak merasa terlalu sedikit atau terlalu banyak. Saya memang terbiasa dengan variasi ukuran, karena dulu saya bekerja di garmen,” kata Yuyung Alarjanto, pemilik sadwich bakar.
Dari segi harga, di sadwich bakar boleh dibilang bisa membuat perut kenyang setapi tidak menguras kantong. Harga satu potong sandwich ukuran S hanya dijual Rp 7 ribu-Rp 15 ribu tergantung isi. Untuk ukuran M tinggal dikalikan dua harga ukuran S, begitu juga dengan ukuran L.
Yang tidak kalah menarik adalah kemasan yang digunakan sandwich bakar. Kemasan bernuansa kuning gading ini dibuat dari karton tebal yang bisa didaur ulang dan mempunyai desain minimalis yang modern. Kemasan ini sangat kokoh sehingga tidak mengoyak bentuk sandwich jika dibawa pergi.
Minggu
Sandwich Bakar
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
15.36
0
komentar
Label: Kuliner
Rabu
Bumbu Desa
Cita Rasa Asli Sunda Pedalaman
Mencicipi menu asli Sunda pedalaman, porsi makan kita akan bertambah dari biasanya.
Masakan khas Sunda memiliki citra makanan yang sehat karena selalu ada unsur sayuran segar yang biasa disebut lalapan dalam penyajiannya. Ada sebuah pendapat yang tak lekang sampai sekarang, penyantap banyak buah dan sayuran segar akan memiliki badan sehat, kulit halus dan bersih.
Itu sebabnya, kecantikan mojang Priangan yang memang hidup di alam segar pegunungan sering dikaitkan dengan kebiasaan mereka yang antara lain mengonsumsi makanan.
Bisa jadi karena khasiatnya tadi, ditambah cukup mudah membuat makanan khas Sunda, para pengusaha kuliner memilih membuka restoran makanan Sunda di luar daerah Priangan.
Jangan heran jika melihat restoran atau warung penyaji masakan Sunda hari-hari ini bertebaran di Jakarta. Ada yang bergaya Sunda banget, mulai dari interior, cara penyajian, jenis dan rasa masakan, hingga musik yang diperdengarkan.
Sebut saja Bumbu Desa, ketika memasuki resto di jalan Suryo ini kita akan disambut greeting khas Sunda, Semaaah...Wilujeng Sumpiiing...
Menurut operation manager Bumbu, Usep Nurman, konsep tersebut diterapkan di seluruh outlet Bumbu Desa. “Filosofi kami ingin menawarkan masakan khas orang Sunda bercita rasa asli Sunda pedalaman. Slogan kami ‘The Soul of Villager and Unique Dining Pleasure’,” jelasnya.
Menu Khas Sunda
Menu-menu makanan tersaji di atas cobek berukuran besar dan penggorengan dengan alas daun pisang. Buat menu sayur atau tumis yang berkuah ditempatkan di penggorengan. Sedang menu seperti ayam dan udang, ditaruh di cobek. Nasi pun tersedia dalam berbagai pilihan: nasi putih biasa, nasi liwet, dan nasi merah.
Bukan restoran Sunda namanya kalau tidak ada lalapan dan sambal. Coba saja Salad Bar dengan aneka lalapan (daun selada, terong, timun) dengan berbagai sambal, seperti sambal dadak (terasi), sambal goreng, sambal oncom (sambal dicampur oncom bakar), atau sambal hijau.
Berbagai menu disajikan, pilihannya beragam dari ayam, ikan, udang, paru, babat, tahu, tempe, sampai buntil. Sayuran dan menu tumis pun tersedia macamnya, mulai sayur kangkung, tumis genjer, terong bumbu pedas, sayur asem, karedok, sampai menu tutut (siput) yang dimasak dengan kuah kuning.
Tapi, menu yang patut dicoba adalah Ikan Gurame Goreng, Ayam Sambal Ijo, Ayam Bumbu Desa, Udang Goreng, dan Sayur Asem.
Selain ukurannya cukup besar, menu Ikan Gurame Goreng yang dimasak kering ini, rasanya garing dan dagingnya berasa gurih. Satu porsinya sudah termasuk sambal goreng yang rasanya ada campuran kencur dan daun kemangi.
Sedangkan Ayam Sambal Ijo, menu ini sangat menggugah selera dengan baluran cabe ijo. Rasanya sedikit asin bercampur dengan pedasnya cabe ijo. Bila menyantap menu ini, sepertinya tidak perlu lagi dicampur dengan sambal komplimen tadi.
Kemudian menu Ayam Bumbu Desa, bisa dibilang merupakan maskot menu dari restoran ini. Rasanya seperti ayam goreng biasa, tapi dominan berasa manis. Pas sekali bila dimakan dengan sambal goreng.
Terakhir, kita harus coba tutut/siput dengan kuah berwarna kuning yang berasa gurih. Cara memakan siput rebus ini unik dengan disedot agar daging yang berada di dalam cangkang bisa keluar. Atau bisa juga dengan menggunakan tusuk gigi.
Sebagai pelepas dahaga, Bumbu Desa memiliki Es Kopyor Pajajaran yang merupakan campuran dari jagung muda, kelapa kopyor, air kelapa, dan gula putih. Atau bisa pula menjajal Es Telaga Bodas yang hanya ada di Bumbu Desa.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
16.05
0
komentar
Label: Kuliner
SoonDobu
Sup Tahu Korea Yang Menggoda
Banyak sekali makanan Korea yang sudah mendunia. Salah satunya soup tahu yang terbuat dari kedelai murni.
Kuliner Korea berbahan dasar sebagian besar pada beras, mie, tahu, sayuran dan daging. Makanan tradisional Korea terkenal akan sejumlah besar makanan sampingan (lauk) yang disebut Banchan yang dimakan bersama dengan nasi putih dan soup (kaldu). Setiap makanan dilengkapi dengan banchan yang cukup banyak.
Misalnya, Kimchi adalah makanan fermentasi yang berasal dari sayuran, utamanya sawi, lobak dan ketimun. Setidaknya ada satu jenis kimchi yang disajikan bersama banchan pada sepanjang tahunnya. Kimchi juga adalah bahan dasar utama dalam berbagai resep masakan Korea.
Makanan Korea biasanya dibumbui dengan minyak wijen, doenjang, kecap, garam, bawang putih, jahe dan saus cabai (gochujang). Masyarakat Korea adalah pengkonsumsi bawang putih terbesar di dunia di atas warga Tiongkok, Thailand, Jepang, serta negara-negara Mediterania seperti, Spanyol, Italia, dan Yunani.
Makanan Korea berbeda secara musiman. Selama musim dingin, biasanya makanan tradisional yang dikonsumsi adalah kimchi dan berbagai sayuran yang diasinkan di dalam gentong besar yang disimpan di bawah tanah di luar rumah. Persiapan pembuatan masakan Korea biasanya sangat membutuhkan kerjasama.
Makanan Korea memiliki harmonisasi yang memperlihatkan kontras dari karakter panas dan dingin, pedas dan tawar, keras dan lembut, solid dan cair, serta keseimbangan warna.
Bervariasi
Bicara makanan berbasis tahu ternyata Korea lebih kaya variasi. Soup tahu tetap tidak kehilangan identitasnya walau dipadukan dengan Beef, Seafood, Clam, Chicken, dan Mandu (pangsit Korea).
Menurut manager SoonDobu (SD), Dewi, negeri gingseng ini memiliki keunikan tersendiri dalam hal penyajian dan rasa. Semua menu soup tahu di SoonDobu menggunakan kaldu sapi dari hasil rebusan selama 6 jam. Selain terasa lezat dan gurih masakan ini berasa wangi karena di dalamnya terdapat irisan daun bawang. Dan pelanggan pun dapat memilih tingkat kepedasan soup tahu mulai dari not spicy, mild, spicy, dan super spicy.
Dewi mengaku, SD menggunakan tahu segar dalam negeri. Produk tahu kita tidak kalah bagus dengan negara lain. Tahu yang dipilih terbuat dari kedelai berkualitas. Teksturnya lembut dan tanpa bahan pengawet.
Adapun penyajiannya terbilang unik, tofu dimasak dengan kaldu sapi di dalam mangkuk batu yang dapat menyimpan panas. Telur dapat ditambahkan ke dalam soup yang tetap terjaga panasnya. Alhasil, telur akan matang dengan sendirinya. Jika tidak mau repot Anda dapt memesan telur yang sudah dimatangkan dari dapur.
Menariknya, setiap tamu yang bertandang di sini akan disuguhkan segelas teh khas Korea boleh dibilang berbeda dengan teh umumnya. Terbuat dari biji gandum yang disangrai hingga mengeluarkan wewangian lalu kemudian direbus hingga mengeluarkan aroma yang benar-benar enak. Sepintas wangi tehnya seperti aroma kopi. Ini yang membedakan teh Korea dengan teh negara lainnya.
Pilihan minuman selain teh, SD menawarkan juga aneka jus buah segar. Jika ingin merasakan minuman khas Korea bisa dicoba Jinro Chamisul atau Jinro Soju. Untuk air mineral SD menggunakan equal natural.
Sebagai appetizer SD menghidangkan banchan. Banchan terdiri dari kimchi (sawi putih) adalah pendamping yang selalu ada di setiap makanan Korea. Selain kimchi, ada lobak, teri manis, bayam, dan telur.
Selain menu Soup Tahu, SD juga menyajikan menu Grill: Bulgogo, Bul Kalbi, Dak Bulgogi, Ojingeo Bulgogi. Tersedia juga menu Rice and Noodle: Dolsot Bibimbap, Seafood Bibimbap, Dolsot Bap, dan Jap Chae.
Uniknya, pada menu Rice and noodle, orang Korea biasanya menikmatinya dengan memindahkan sebagian nasi ke dalam mangkok yang dingin dan memisahkan sebagian nasi di mangkok batu tersebut. Nasi yang berada di mangkok batu, akan berubah menjadi kerak nasi, yang biasanya akan dinikmati dengan air hangat setelah selesai menyantap hidangan.
Bicara kapasitas, SD memiliki 3 private room dengan kapasitas 4, 6 dan 8 pengunjung. Ketiga ruangan tersebut terpisahkan dengan pintu-pintu yang mana bisa dibuka dan bisa menjadi satu ruangan jika pengunjung menginginkannya. SD buka pukul 10.00 - 23.00 WIB.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
15.20
0
komentar
Label: Kuliner
Senin
Jun Njan Resto Pondok Indah
Gunakan Saus dan Sambal Warisan Leluhur
Dari sekian banyak rumah makan atau restoran sea food di Pondok Indah, tempat satu ini layak untuk mendapat penghargaan. Selain rasanya, ada hal ’tidak biasa’, yang menyebabkan restoran ini menjadi luar biasa.
Restoran Jun Njan Pondok Indah menyajikan berbagai jenis makanan laut dengan disertai sambal dan saus yang sangat khas. Karena kedua jenis pelengkap makanan itu hanya terdapat satu-satunya di restoran ini.
”Kami memang menggunakan saus dan sambal khusus yang hanya ada di Jun Njan resto ini. Karena kedua bahan itu merupakan resep rahasia keluarga dan hanya pada restoran-restoran cabang Jun Njan pelanggan dapat menikmati kelezatannya,” kata Bapak Handy, pengelola Jun Njan Resto Pondok Indah.
Sambal dan saus, lanjut dia, merupakan salah satu keunggulan dari restoran ini. Karena itu adalah racikan hasil pengalaman leluhur selama bertahun-tahun menekuni usaha restoran sea food. Kini, usaha yang sudah sampai pada turunan ketiga itu, masih tetap menggunakan sambal dan saus yang sama.
Bagi Warga Pondok Indah, kelezatan menu udang rebus dengan menggunakan saos dan sambal khas Jun Njan itu sangat digemari. Selain itu, Kepiting Saus Tiram, yakni kepiting goreng dengan kuah saus tiram mendapat tempat di hati warga di daerah selatan Jakarta ini.
Makanan lain yang cukup digemari adalah Gurame Asam Manis. Dari namanya, gurame goreng ini rasanya sedikit asam dan manis bercampur menjadi satu, menimbulkan sensasi rasa yang luar biasa. ”Banyak pelanggan menyukai masakan satu ini,” imbuhnya.
Melengkapi varian makanan laut di Jun Njan adalah burung dara goreng, kodok goreng saus mentega, ikan gurame goreng dengan tahu dan tausi, serta kepiting cabai garam. Semua masakan langsung disajikan dalam kondisi segar, karena Jun Njan selalu menyajikan makanan untuk sekali masak.
Sampai saat ini, bahan-bahan makanan yang dipergunakan pada Jun Njan Resto sebagian besar adalah produk lokal. Khususnya masakan laut yang banyak didatangkan dari pemasok makanan laut di sekitar Jakarta. Sementara bahan sayuran di datangkan dari pasar lokal di Jakarta.
Dari segi harga, untuk dapat menikmati kelezatan masakan laut Jun Njan tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Karena harga makanan di Jun Njan dalam kisaran antara Rp 20 ribu sampai Rp 150 ribu. Sedangkan untuk minuman dari harga Rp 2 ribu sampai Rp 25ribu, belum termasuk pajak.
Melengkapi layanannya, Jun Njan Resto menyediakan ruangan meeting dengan kapasitas 25orang. Selain itu, Jun Njan Resto juga dapat dipergunakan untuk arisan, ulang tahun dengan kapasitas sampai 100 orang. ”Kita sesuaikan dengan keinginan dan kepentingan pelanggan,” tuturnya.
Dengan jam buka yang lumayan panjang, dari pukul 11.30 sampai 22.00 WIB, Jun Njan siap melayani pelanggan. Selain itu, layanan pesan antar (delivery order) untuk daerah Pondok Indah dan sekitarnya dapat dilayani sampai pukul 21.00 WIB
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
15.07
0
komentar
Label: Kuliner
Jumat
Lapo on Jabbunta
Lezatnya Hidangan Batak
Di kawasan kita, banyak sekali restoran yang menjajakan masakan khas suatu daerah. Seperti masakan Padang, Menado, Soto Madura, warung Tegal dan lain-lain. Sementara sangat jarang kita mendengar atau menemukan adanya masakan dari tanah Batak.
Salah satu pengecualian di kawasan kita ini adalah adanya restoran dari Sumatera yang satu ini, Restoran Batak, namanya Jabunta. Kalau kita bicara kuliner Sumatera, pasti Padang, Palembang atau Aceh. Kalau Batak, kebanyakan orang akan mengangkat alis pertanda ketidak tahuan.
Restoran Batak berbeda dengan restoran asal daerah lain. Kekhasannya begitu kental, berbeda, yang tidak ditemukan pada restoran-restoran dari etnis yang lain. Kalau masalah penggunaan rempah-rempah, cabe dan bumbu lainnya, relatif sama dengan restoran lain.
“Bumbu-bumbu kita tidak jauh berbeda, pedasnya juga nggak jauh dengan masakan daerah lain yang terkenal pedas seperti Padang atau Manado. Bedanya, kalau pada masakan Batak, semua bumbu itu digiling sampai halus, tidak ada serat-seratnya sedikitpun,” kata Tulang Barata, pengelola restoran Jabunta.
Bumbu-bumbu yang dihaluskan itu, membuatnya dapat meresap masuk sampai ke dalam bahan-bahan makanan yang dipergunakan. Akibatnya, rasanya menjadi jauh lebih lezat karena seluruh bagian makanan menyerap bumbu dengan baik. Tetapi menurut Tulang, begitu panggilannya, semua tergantung siapa tangan koki yang memasaknya.
Karena meski dengan takaran bumbu dan bahan yang sama, bisa saja didapatkan hasil yang lain, akibat teknik memasak yang berbeda pula. “Seperti ikan mas Maniarsik ini, kalau aku yang masak, ikannya itu liat, keras. Sementara kalau orang lain yang masak, ikan ini bisa lembek,” katanya.
Selain ikan mas Maniarsik, hidangan Batak yang lain adalah babi Namargoar. Kedua hidangan ini biasanya disajikan pada saat upacara-upacara adat Batak, seperti pada pesta perkawinan atau persembahan untuk raja.
Uniknya, babi Namargoar disajikan lengkap dengan kepala dan ekor yang tersusun rapi, dengan sayur dan isi perut babi di sekelilingnya. “Darah babi biasanya digunakan pada waktu memasak. Yakni setelah babi dibumbui dan ditumis, kemudian disiram dengan darah yang diambil dari babi tersebut,” tuturnya.
Penggunaan darah dalam menu masakan juga diterapkan pada masakan Ayam Padar. Sama seperti pada Babi Namargoar, darah ayam juga disiramkan pada masakan saat sudah hampir matang. Untuk mempertahankan darah agar tetap cair, saat disembelih sampai siap disiramkan pada masakan, dipergunakan campuran garam dan air jeruk.
Keuntungan dari penggunaan darah dalam masakan Batak, adalah terjaminnya kesegaran dari daging yang dipergunakan. Karena hampir selalu menggunakan darah, maka hewan yang dipergunakan harus hidup untuk diambil darahnya. “Kalau sudah mati kan nggak bisa diambil darahnya,” tuturnya.
Hidangan Batak, seperti juga masakan Indonesia lainnya, memiliki berbagai macam sayur. Seperti sayur daun ubi, yang terbuat dari daun ubi yang ditumbuk halus dan menggunakan santan sehingga menjadi sangat kental. Kemudian ada juga sawi pahit, yang berwarna hijau meski sudah direbus, sampai matang tetapi tetap berwarna hijau cerah.
Selain hidangan adat, Jabunto juga menyediakan hidangan ‘orang biasa’, seperti babi panggang, saksang babi, babi tangggo, ayam goreng, ikan teri dan lain-lain. “Selain itu, banyak makanan khas Batak lainnya disini. Kecuali tuak, kami tidak menjualnya di sini, karena untuk menghilangkan kesan ‘kumuh’, yang sudah melekat pada restoran Batak,” ungkapnya.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
15.02
0
komentar
Label: Kuliner
Kelezatan Pizza Juara Dunia, Dimasak Tanpa Minyak
Banyak orang tidak asing dengan makanan satu ini. Roti bulat pipih dengan taburan aneka macam sayur dan daging diatasnya, makanan Italia ini banyak penggemarnya.
Di Indonesia, banyak sekali gerai pizza dengan beraneka ragam rasa, cara memasak dan taburan beraneka macam makanan diatasnya (topping). Hampir semua outlet pizza merupakan waralaba, harap maklum memang bukan makanan asli Indonesia.
Tetapi ada satu gerai pizza yang hadir di Indonesia dan baru ada satu di Jakarta yang memiliki citarasa yang lain. Namanya adalah Pizza Boutique terletak di daerah Kebayoran Baru, yang merupakan hasil lisensi dari Pizza Boutique Australia.
Kenapa dikatakan memiliki citarasa lain, karena pizza dimasak tanpa mempergunakan minyak sama sekali. Sehingga bagian bawah (dough) pizza sangat garing seperti keripik, tetapi dalamnya tetap lembut. “Pizza kita memang bebas dari penggunaan minyak,” kata Florin Cendana, pemilik Pizza Boutique.
Selain bebas minyak, lanjut dia, masakan di Pizza Boutique selalu dijaga kesegarannya. Tidak pernah ada istilah ‘menginap’ bagi pizza-pizza tersebut -untuk sajian siang dibuat pada pagi hari, untuk malam dibuat pada siangnya- sehingga berdampak sangat baik untuk kesehatan. Bahan-bahan pembuat pizza sebagian besar didatangkan dari negeri asalnya, Australia, kecuali sayur-sayuran yang mempergunakan kesegaran produk lokal.
Keunikan lain adalah penggunaan saus putih untuk melengkapi sajian pizza. Biasanya, pada gerai-gerai pizza yang lain saus yang digunakan adalah saus merah. “Ini juga merupakan spesialisasi Pizza Boutique,” ungkapnya.
Salah satu menu yang paling digemari pengunjung (sekaligus andalan Pizza Boutique) adalah Chicken Fettucini Pizza. Menu ini meraih penghargaan international sebagai pizza paling original dan lezat di Las Vegas atas nama chef Theo Kalogeracos, warga negara Australia keturunan Yunani, penemu Pizza Boutique.
Kelezatan pizza hasil kreasi juara internasional dua kali berturut-turut di Las Vegas 2004-2006 ini, dibuat dari bahan-bahan seperti mozzarella cheese, cream sauce, fresh tomato, mushroom, chicken, mixed herbs dan black pepper yang membuat pizza ini menjadi sangat lezat dan benar-benar original.
Perbedaan lain pizza disini adalah pada isi yang sangat banyak, meski dengan ukuran kecil, maksimal 10 inchi saja. Padahal, kebanyak pizza berukuran lebar, tipis dengan taburan isi secukupnya. “Pizza Boutique menyajikan pizza dengan isi sangat banyak meski ukuran kecil. Banyak pelanggan disini yang menganggap bagian bawah pizza itu sebagai piring,” jelasnya.
Selain itu, Pizza Boutique juga menyediakan pizza manis sebagai desertnya. Yakni pizza berasa manis, seperti pizza coklat Mudhoney. Dengan komposisi chocolate mudcake pizza with honey icing sugar and premium chocolate buttons.
Pizza Boutique juga mengakomodir Anda yang menganut paham vegetarian. Dimana bagi penganut aliran ini, Anda dapat menikmati kelezatan pizza dengan memesan Margherita pizza. Dimana komposisinya mempergunakan mozzarella cheese, pizza sauce, fresh tomato dan mixed herbs.
Untuk menikmati kelezatan pizza di Pizza Boutique, Anda harus mencobanya berkali-kali. Karena Pizza Boutique memiliki 39 menu pizza berlainan, yang bertambah setiap bulan. “Sesuai namanya, Pizza Boutique menyajikan hidangan pizza pasta dan salad yang lezat, unik dan beranekaragam dengan kualitas tinggi,” katanya.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
07.28
0
komentar
Label: Kuliner