Akademis Tinggi, Trampil, dan Sikap
Sekolah Mentari Jakarta berkomitmen untuk mencetak putra-putri terbaik bangsa Indonesia di masa mendatang.
Sekolah Mentari di bawah naungan Yayasan Perkembangan Anak Indonesia (YPAI), mempunyai visi untuk memberikan alternatif pendidikan bagi anak-anak Indonesia yang tidak hanya akan memberikan persiapan yang diperlukan dalam bidang akademis yang tinggi, tetapi juga melengkapi mereka dengan keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk bertanggung jawab secara sosial dan sadar sebagai anggota masyarakat.
Adapun misi Sekolah Mentari yaitu mengembangkan semangat siswa untuk selalu belajar sebagai generasi masa depan bangsa. Komitmen itu untuk meningkatkan intelektual, fisik, sosial, emosi, rohani, seni dan pertumbuhan mereka.
Berlokasi di Jl. H. Jian - Cipete dan Jl. Prigi – Bintaro, sekolah Mentari Jakarta berjategori sekolah nasional plus bertaraf internasional dengan kurikulum nasional, IB-MYP (Cipete), Cambridge IGCSE O level dan A level (Bintaro)
Jenjang Pendidikan
Sekolah Mentari meliputi Mentari Preschool, Sekolah Mentari Elementary, Sekolah Mentari Junior High, dan Sekolah Mentari Senior High.
Mentari Preschool bertujuan untuk mendidik siswa secara alami dengan menghargai kelebihan dan kemampuan anak yang berbeda, sehingga mereka dapat dengan bebas bereksplorasi, kreatif dan komunikatif.
Di kelas ini tersedia lingkungan yang memungkinkan setiap anak untuk mengembangkan sendiri potensi terbaik mereka, koorporatif untuk bekerja sama dengan orang tua, memiliki sikap positif dalam bekerja dan belajar, serta mengembangkan percaya diri, mandiri dan ekspresif.
Mentari Preschool menggunakan metode montessori dan The Brigance System yang memberi kepastian anak untuk dapat mengembangkan keterampilan dalam bidang kehidupan praktis, sensorial, bahasa, matematika, budaya, dan seni. Sebagai bahasa pengantar selain Inggris, diberikan pula bahasa Mandarin (mulai 4 tahun), Indonesia (mulai 5 tahun).
Jenjang berikutnya adalah Sekolah Mentari Elementary, anak-anak mendapatkan keterampilan dan pengetahuan sehingga mereka dapat hidup bersama dan memiliki kehidupan yang penuh makna. Anak-anak didorong untuk mengembangkan sikap santun, lemah-lembut, peduli terhadap lingkungan dan keinginan untuk belajar.
Selain itu anak-anak di beri pengetahuan mengenai warisan budaya dan menghargai budaya dan warisan orang lain. Bahkan anak-anak diberi peluang untuk tumbuh sebagai individu yang siap untuk menghadapi tantangan yang menawarkan hidup di lingkungan yang mendorong kebebasan bergerak, kebebasan memilih, disiplin diri dan kemerdekaan.
Sekolah Mentari Elementary menggunakan kurikulum yang mengintegrasikan kurikulum nasional Indonesia dengan British Curriculum, serta cara-cara pembelajaran terbaik di sekolah-sekolah internasional dan menggunakan berbagai metode pembelajaran untuk pencapaian tujuan pendidikan.
Sekolah Mentari Junior High, adalah tingkat sekolah selevel SMP, dimana menggunakan program IB Middle Years Program untuk SMP yang berlokasi di Jakarta. Sedangkan SMP Mentari yang berlokasi di Bintaro akan menggunakan program Cambrige IGCSE O level. Pada level tersebut, anak-anak kelas 9 dipersiapkan untuk mengikuti ujian nasional. Sekolah Mentari Junior High menyiapkan siswa untuk menjadi komunikator yang baik dan lancar dalam bahasa Inggris maupun bahasa Imdonesia.
Sekolah Mentari Senior High, menawarkan persiapan komprehensif untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, menekankan pada keterampilan hidup seperti: berani mengambil resiko, berani mengambil keputusan dan dapat memecahkan masalah serta peduli kepada lingkungan sekitar dan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Pada kegiatan ekstra kurikuler, Sekolah Mentari Senior High akan menyediakan berbagai kegiatan yang akan memperkaya kegiatan belajar formal. Adapun kegiatan ekstra kurikuler yang ditawarkan antara lain: atletik, seni visual, seni pertunjukan, OSIS/ Student Council dan Community and Service.
Selasa
Sekolah Mentari Jakarta
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
16.10
0
komentar
Label: Edukasi
Rabu
RV Centre Indonesia
Pilih Singapura Atau Kanada
Pendidikan, suatu hal yang penting dan berharga dalam kehidupan seseorang. Sebab, pendidikan menentukan masa depan terutama di era globalisasi.
Pasalnya, pengetahuan akan global sangat menentukan, termasuk ilmu pengetahuan dan budaya serta hidup di luar negeri. Orangtua tentunya memiliki keinginan untuk mengirim anaknya studi di luar negeri.
Mengapa banyak orang ingin belajar di luar negeri pada zaman ini? Dua penyebab utamanya adalah perusahaan-perusahaan di seluruh dunia semakin menyadari bahwa pendidikan internasional makin penting di perekonomian global, dan globalisasi karir juga memaksa masyarakat mengambil kualifikasi internasional agar tidak ketinggalan.
Untuk setiap orangtua serta anak-anaknya mesti mengetahui dan mengerti mata kuliah serta karir yang akan ambil. Karena untuk kuliah di luar negeri itu biaya yang cukup besar dan orangtua tentunya tidak menginginkan pada akhirnya, karir yang di ambil tidak sesuai dengan pendidikan yang dimiliki.
Sehingga diperlukan adanya konsultan pendidikan yang dapat membimbing dan memberikan input kepada anak-anak dan orangtua tentang setiap mata pelajaran, kuliah serta karir ke depan sehingga apa yang telah di investasikan tidak menjadi sia sia. Oleh sebab itu, RV Center Indonesia (RV) hadir di Jakarta.
Perhatian khusus yang diberikan RV kepada para siswa adalah dengan memberikan Planning (perencanaan studi), Preparation (persiapan studi), dan Placement (penempatan ke luar negeri).
Dalam planning minat-bakat siswa akan dipantau dan diarahkan pada jurusan yang tepat. Sedang tahap preparation, selama 150 jam siswa akan di gembleng untuk mencapai standar nilai TOEFL yang disyaratkan universitas yang dituju. Pelajaran pokok yang diajarkan dalam bimbel: matematika, kimia, dan fisika.
Sebagai bukti 85 persen siswa RV memperoleh beasiswa pada universitas negeri di Singapura setelah mengikuti bimbel di RV.
Terakhir placement, menyangkut konseling tentang mata kuliah serta karir masa depan, pendaftaran ke institusi, membantu pengurusan tempat tinggal, membantu pengurusan visa pelajar.
Kemudian, mengatur penjemputan, penjelasan sebelum pemberangkatan dengan tujuan supaya para siswa mengerti terlebih dahulu mengenai kehidupan serta budaya di negara tujuan.
“Kehadiran RV ini dengan harapan dapat membantu setiap siswa dan siswi dalam mengambil keputusan terutama karir masa depan. Saat ini RV sudah banyak membantu anak-anak serta orangtua sebelum memilih mata kuliah yang akan di tekuni, banyak hal yang terkadang belum terpikirkan dan pengertian akan prospek karir di masa depan,” terang centre manager RV, Wahyu.
RV sendiri saat ini menangani para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Sebagian besar diterima di universitas terkemuka di seluruh dunia seperti Singapura, Malaysia, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Australia, dan New Zealand.
Perencanaan Matang
Perencanaan matang yang perlu diperhitungkan bagi Anda berkeinginan belajar ke luar negeri pertama diperhitungkan adalah biaya. “Survey kami pengeluaran biaya selama 1 tahun di setiap negara berkisar Rp 250 juta -Rp 300 juta. Biaya itu meliputi biaya hidup dan biaya sekolah. Perlu ditingkatkan juga nilai akademis, dan kemampuan bahasa Inggris,” jelas Wahyu.
Tambah Wahyu, setiap negara mempunyai standar penerimaan siswa yang berbeda-beda. Australia mengharuskan mengambil foundation dahulu. Lain Inggris mensyaratkan mengambil A-level selama 2 tahun. Berbeda Kanada yang tidak menyelenggarakan ujian masuk universitas, hanya mensyaratkan nilai rata-rata SMA dan TOEFL.
Sementara itu studi di AS dan Kanada bisa ditempuh denga dua jalur. Pertama jalur universitas dengan masa tempuh 4 tahun dan kedua jalur college dengan masa studi 2 tahun sisanya 2 tahun di universitas.
Jalur pertama mensyaratkan nilai rata-rata SMA minimal 80-85 persen dan TOEFL dengan skor 600 keatas. Atau melalui jalur college, selain syaratnya tidak tinggi dari segi biaya lebih murah (12000 dolar/ tahun), tentu juga bisa menghemat uang dan bisa sebagai biaya meneruskan ke universitas.
Menurut pengamatan Wahyu, pendidikan luar negeri harus dievaluasi melalui analisa sistematis agar murid tersebut dapat meraih keuntungan dan manfaat sebesar-besarnya. Sistem inovatif yang kami miliki memotivasi dan membantu klien kami melalui sistematis "goal settings", yang memastikan kesuksesan mereka di luar negeri. Bukan itu saja, produk dan jasa kami dirancang untuk memenuhi kebutuhan dalam setiap tahapan siklus pendidikan klien kami.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
11.03
0
komentar
Label: Edukasi
Sabtu
Homeschooling Bina Potensi Anak Indonesia
Maksimalkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus
Setiap anak mempunyai kekurangan namun sekaligus kelebihan, termasuk anak berkebutuhan khusus.
Pendidikan adalah hak seluruh warga negara tanpa membedakan asal-usul, status sosial ekonomi, maupun keadaan fisik seseorang, termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan sebagaimana di amanatkan dalam UUD 1945 pasal 31.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, hak anak untuk memperoleh pendidikan dijamin penuh tanpa adanya diskriminasi termasuk anak-anak yang mempunyai kelainan atau anak yang berkebutuhan khusus.
Dengan tersedianya sekolah bagi anak berkebutuhan khusus, diharapkan anak-anak tersebut mampu mengembangkan pengetahuan sikap dan keterampilan sebagai pribadi maupun anggota masyarakat, sehingga mampu hidup mandiri dan mengadakan interaksi dengan lingkungan sosial di sekitarnya.
Perlu diketahui, pada dasarnya sekolah untuk anak-anak berkebutuhan khusus sama dengan sekolah anak-anak pada umumnya. Namun karena kondisi dan karakteristik kelainan anak yang disandang anak berkebutuhan khusus, maka sekolah bagi mereka dirancang secara khusus sesuai dengan jenis dan karakteristik kelainannya.
Perihal tersebut dilandasi keyakinan bahwa semua orang adalah bagian yang berharga dalam kebersamaan masyarakat, apapun perbedaan mereka.
Dengan demikian, mereka akan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Didasari bahwa kelainan seorang anak memiliki tingkatan dari yang paling ringan sampai yang paling berat, dari kelainan tunggal, ganda, hingga yang kompleks yang berkaitan dengan emosi, fisik, psikis, dan sosial.
Homeschooling
Salah satu penyelenggara pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus adalah Homeschooling Bina Potensi Anak Indonesia (BPAI). Mengedepankan konsep kreativitas, keterampilan dan karakter dalam suasana yang menyenangkan, si anak dirangsang untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya secara optimal,” terang operational manager BPAI, Septiati R.
BPAI mengkategorikan anak berkebutuhan khusus yang meliputi autisme tahap ringan, slow learner (lambat belajar), kesulitan belajar (disleksia, dislalkulia, dan disgravia), gangguan pemusatan perhatian dengan/ tanpa hiperaktifitas, dan sindrom asperger.
Keadaan seperti ini membutuhkan kegiatan belajar mengajar yang harus disampaikan dengan sekreatif mungkin, agar bisa diterima dengan menyenangkan oleh si anak. Misalnya, kegitan tutorial tiga kali seminggu selama 3 jam, setiap mata-pelajaran yang diberikan harus sesuai dengan level pendidikan mereka.
Lainnya, kegiatan intermeso yang bersifat edukatif seperti “parent’s meeting” sekali dalam dua bulan, out bound dan belajar di luar ruangan.
Agar lebih terarah BPAI mengadakan juga berbagai kegiatan ekstrakurikuler sebagai penunjang minat dan bakat si anak seperti: klub pengetahuan, teater, Klub membuat film, dan klub fotografi. Bahkan pelatihan dan seminar bisa dijadikan pilihannya.
Sementara itu para pengajar BPAI memiliki latar belakang pendidikan yang psikiater, psikolog, S1 Pendidikan dan S1 pendidikan luar biasa. Tugasnya meliputi observasi awal dan lanjutan secara periodik, parent coach, pemberian program terapi sesuai dengan kebutuhan anak, evaluasi kurikulum secara periodik, dan konsultasi psikologi dengan pendekatan holistik,” ungkapnya.
Menyoal legalitas dan ijazah si murid, mereka akan memperoleh ijazah kesetaraan yang dikeluarkan oleh DEPDIKNAS. Paket A setara denagn SD, Paket B setara dengan SMP, dan Paket C setara dengan SMU. Ijazah ini dapat digunakan untuk meneruskan pendidikan ke sekolah formal yang lebih tinggi.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
17.35
0
komentar
Label: Edukasi
Selasa
Digikidz
Belajar Berbasis Teknologi Digital
“Dunia saat ini telah berubah empat kali lebih cepat dan juga seharusnya pendidikan anak-anak kita”.
Sejak dini anak-anak sudah menunjukkan minatnya yang besar pada hal-hal baru termasuk teknologi komputer multimedia yang pada masa kini telah tersedia dimana-mana, dalam ragam yang bermacam-macam pula.
Pada usia dini antara 3 - 15 tahun anak-anak memiliki momentum belajar yang penting dan masa-masa itu adalah saat yang tepat bagi mereka untuk membangun daya kritis dan kreativitas yang diperoleh melalui eksperimen nyata, tidak saja menghafal teori-teori.
“Anak-anak sekarang perlu belajar bereksperimen dan mengekspresikan dirinya secara kreatif dengan berbasis pada teknologi. Hal itu pula yang perlu kami ajarkan kepada anak-anak karena kelak mereka adalah generasi digital dan internet di era informasi yang akan datang,” jelas pimpinan Digikidz Pondok Indah, Meetri.
Kita sadari, pada masa kini kreativitas dan produktifitas merupakan hal yang sangat penting bagi manusia untuk terus menerus berjuang dan mendapatkan kehidupan lebih baik dari hari ke hari. Pintar dan rajin tidak lagi cukup dalam menghadapi kehidupan yang semakin serba cepat dan kompleks.
Digikidz menerapkan metode-metode pengajaran kelas mengacu pada metode Quantum Learning sehingga anak menjadi pusat proses belajar (child-centered) dan bukan lagi guru. Dengan konsep “Bermain dan Belajar”, berkreasi dan mewujudkan imajinasi dengan komputer menjadi menyenangkan, menakjubkan dan sangat menggembirakan anak.
Adapun visi Digikidz yaitu memberi wawasan kepada orang tua dan anak-anak tentang “Belajar Berbasis Teknologi” yang menyenangkan. Sedang misinya: menciptakan Multimedia Computer Learning Center yaitu sarana belajar yang nyaman dan menyenangkan bagi anak usia 3-15 tahun untuk berimajinasi dan mengekspresikan Kreativitas dengan menggunakan Teknologi Multimedia.
Teknologi multimedia yang menggabungkan teks, data, gambar dan suara seperti komputer, digital kamera, digital video dan internet menjadi alat menyenangkan bagi anak-anak untuk mengekspresikan kreativitas dan menghasilkan maha karya dari komputer yang menakjubkan. Kelak penguasaan teknologi ini akan menjadi dasar yang kuat bagi mereka untuk memasuki dunia kerja.
Program & Kurikulum
Program Reguler Digikidz dikategorikan dalam 4 kelas yaitu: Bubble (3-4 tahun), Kindy (5-6 tahun), Junior (7-9 tahun), dan Teenager (10-15 tahun).
Kurikulum Digikidz adalah gabungan 3 hal yaitu: Pengetahuan, Software dan peralatan Multimedia. Kurikulum dirancang sesuai kelompok usia dan kurikulum 1 tahun dibangun berdasarkan tema per-bulan dengan tujuan untuk mengekspresikan kreativitas dan meningkatkan kemampuan berkomputer secara bertahap.
Setiap bulan mereka berkreasi dengan project yang berbeda-beda sehingga anak-anak dan remaja tidak bosan, misalnya Journalist, Number, Art, Science, Universe, History, storytelling, Hardware dan banyak lagi.
Tak ketinggalan kurikulum Digikidz semaksimal mungkin mengacu pada Multiple Intelligence seperti kecerdasan spatial pada pembuatan Storytelling dan Diary dan tentu saja kecerdasan utama Visual, Audio dan Kinestetik yang digunakan dalam pembuatan project-project animasi dan video mereka. Setiap kurikulum terdiri dari 12 tema dan menggunakan beragam peralatan multimedia dan aplikasi software secara bergantian.
Dengan kurikulum yang kreatif dan inovatif, anak-anak secara mandiri didorong untuk menggunakan dan mengeksplorasi peralatan multimedia seperti komputer, scanner, digital camera, digital video, audio, web camera dan tentu saja internet.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
11.44
0
komentar
Label: Edukasi
Jumat
Imago School of Modern Advertising
Lahirkan Kreator Profesional Periklanan
Dunia periklanan, semakin berkembang saat ini. Hadirnya media televisi swasta membuat bidang ini marak. Sehingga banyak dibutuhkan tenaga kerja kreatif dalam menggarap bidang ini.
Siang itu, belasan anak muda sedang duduk lesehan serius menghadapi laptop masing-masing. Seorang trainer mondar-mandir di sela-sela mereka. Intruksi yang keluar dari mulut sang intruktur diucapkan dalam bahasa Inggris.
Suasana ini terekam saat AdInfo mendatangi kampus Imago School of Modern Advertising di daerah Dharmawangsa. Sekolah yang khusus membentuk praktisi periklanan ini, mulai beraktifitas sejak pagi hari.
“Begini ini mas suasana kelas kami. Kelihatannya santai, tapi mereka serius belajar dibimbing oleh pengajar yang capable di bidangnya. Kebetulan kelas di atas yang biasa dipakai listriknya lagi mati, jadi mereka terpaksa belajar di lobby,” kata Steven NG, pengelola Imago.
Meski belajar di lobby, nampak jelas keseriusan para siswa. Mereka memelototi layar komputer masing-masing, yang banyak menampilkan gambar dan grafis. Mengikuti saran dan arahan instruktur dalam memodifikasi sebuah proyek periklanan.
Di Imago, lanjut Steven, siswa memang diajarkan untuk dapat berkreasi dan memiliki kemampuan merancang sebuah iklan. Latar belakang produk iklan yang diantaranya terdiri dari brand planning, media research, art direction, media planning copy writing dan lain-lain harus dikuasai dengan baik.
“Pokoknya, yang kita didik disini adalah calon-calon kreator periklanan. Kalau diibaratkan perusahaan konveksi, yang kita lahirkan ini adalah desainernya, bukan tukang jahitnya,” lanjutnya.
Kemampuan ini, lanjut dia, membuat mereka memiliki sensitifitas untuk membuat sebuah produk yang tidak dikenal menjadi trend. Hal ini tentu menuntut kreativitas lebih besar dari para pelaku dan pemain yang berkecimpung dalam dunia periklanan. Disinilah perlunya pendidikan periklanan yang memadai.
Untuk mengejar itu, jelas dia, siswa di Imago School of Modern Advertising sejak hari pertama belajar langsung diberikan materi yang berhubungan dengan dunia periklanan. Ini tentu berbeda dengan pendidikan di universitas yang baru memberikan materi ini setelah mahasiswa memasuki semester 5 atau 7.
Berbeda dengan profesi lain, dalam dunia periklanan, gelar tidak terlalu penting. Karena dunia ini lebih menuntut kreatifitas, portofolio, skill dan kemampuan. Sehingga para pelaku dunia ini harus mendapatkan pendidikan yang mengarah pada kemampuan, yang dapat dilatih melalui praktek.
“Di Imago, mata kuliah lebih praktikal, mata kuliah umum yang dianggap tidak perlu tidak diberikan. Sehingga langsung to the point pada permasalahan, sementara yang umum-umum bisa dipelajari sendiri sambil jalan,” katanya panjang lebar.
Pengajar Praktisi Periklanan
Pengajar di Imago School of Modern Advertising sebagian besar adalah praktisi periklanan aktif, yang malang melintang di dunia advertising. Mereka meluangkan waktu berbagi ilmu dengan mendidik bakat-bakat muda dalam bidang ini. “Semua pengajar Imago adalah praktisi periklanan nasional, beruntung kami dapat membujuk mereka untuk menularkan ilmunya di sini,” ujarnya.
Karena berasal dari praktisi, lanjut dia, para pengajar ini tidak terlalu formal dalam penampilan, tetapi sangat professional dalam pekerjaan. “Tidak heran, apabila mengajar mereka hanya mengenakan celan pendek dan laptop langsung mengajar. Sama siswa juga sangat dekat, tanpa jarak,” kisahnya.
Imago School of Modern Advertising sendiri merupakan pendidikan non gelar selama dua tahun dalam bidang periklanan. Siswa yang berminat untuk memperoleh gelar dapat menempuh Advance Bachelor selama satu tahun di Singapura.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
15.12
2
komentar
Label: Edukasi
Rabu
Ma–ta Art School
Sekolah Seni Membuat Komik Manga
Bagi yang senang menggambar komik, ada baiknya untuk memperdalam kemampuan. Karya-karya komik, khususnya yang bergaya manga atau komik Jepang banyak diminati. Bahasa kerennya, komik manga lagi booming di Indonesia.
Tidak heran, banyak buku-buku komik dengan gaya manga ini terpampang pada etalase toko-toko buku terkemuka. Baik itu komik buatan seniman-seniman asli Jepang maupun seniman lokal, semua berdiri sejajar memperebutkan pembeli.
Melihat potensi boomingnya komik ini, Ibu Vita, seorang ibu yang ’direpotkan’ oleh ulah anak-anaknya yang penggemar berat komik Jepang, mendirikan sekolah seni komik dari negeri matahari terbit tersebut. ”Awalnya sih dari keinginan anak-anak yang kuat untuk belajar menggambar komik. Meniru tokoh-tokoh yang mereka baca,” katanya, di kantornya, Pondok Indah.
Apalagi, lanjut dia, sekolah komik seperti yang dikelolanya saat ini, belum ada duanya di kawasan elit Pondok Indah. Sehingga tidak heran, kalau respon masyarakat kawasan ini sangat antusias terhadap kehadiran sekolah seni hasil kerjasama dengan Vicom Creative Learning ini.
Sekolah seni yang dibuka pada 2 Juni 2007 ini, mengajarkan berbagai teknik menggambar ala kartun manga. Dengan melewati lima level yang berlangsung selama tiga bulan tiap levelnya, diharapkan siswa mampu menguasai pembuatan komik. Dengan suasana nyaman pada empat kelas yang disediakan, maksimal 6 siswa per kelas membuat pengajaran di Ma-ta Art School sangat efektif.
”Meski para pengajarnya sanggup untuk mengajar delapan siswa, tetapi dengan enam siswa per kelas justru proses belajar lebih efektif. Dengan demikian, belajar siswa lebih intensif dan lebih cepat ’menangkap’ pelajaran dari para tutornya,” ungkapnya.
Adapun para siswa pada sekolah seni Ma-ta, akan mempelajari wajah dan proporsi anatomi tubuh pada level 1. Kemudian akan dilanjutkan dengan mempelajari karaktek secara penuh, bagaimana pose-pose yang atraktif, ekspresi dan komposisi menyusun komik pada level 2.
Pada level 3, jelas dia, siswa akan mendapat pelajaran mengenai background, perspektive dan tone manual. Ini akan dilanjutkan pada level 4, dengan menggambar komik 4 panel, penintaan (pewarnaan), variasi perspektif dan bagaimana plot cerita akan diarahkan. Pada level 5 atau terakhir, siswa akan diperkenalkan pada photoshop editing, toning digital, desain cover dan membuat komik berwarna.
”Tetapi apabila kemampuan siswa belum mendukung untuk memasuki tahap kelas-kelas tersebut, harus mengikuti Introduction Class. Disini siswa diperkenalkan pada tahap awal dari teknik menggambar komik Jepang ini,” lanjutnya.
Dari segi kualitas pengajar, Ma-ta Art School cukup menjanjikan. Selain lulusan sekolah seni ternama, mereka juga praktisi komik manga. Dimana sebagian karya-karya komik manga yang dihasilkan para pengajar telah diterbitkan. Sehingga, diharapkan para siswa yang mengikuti proses belajar selama tiga bulan per level ini mampu membuat komik sendiri.
Di sekolah seni Ma-ta, setiap siswa akan diajari teknik menggambar yang benar. Khususnya teknik menggambar komik manga, yang berbeda dengan gaya-gaya gambar komik Eropa atau Amerika, yang cenderung menonjolkan super hero.
Ma-ta menerima siswa dari usia belia 7-8 tahun sampai usia dewasa. Selain manga, juga memberikan mata pelajaran seni yang lain. Seperti painting, dari cat air, arcrilik sampai cat minyak dengan media kanvas maupun kertas. ”Tetapi seni komik manga tetap prioritas utama,” pungkasnya.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
17.07
0
komentar
Label: Edukasi
Sabtu
Kedepankan Communicative Approuch
Pendekatan adalah salah satu kunci untuk mencapai keberhasilan. Pendekatan yang baik, membuat usaha yang dilakukan menuai hasil sesuai harapan.
Pendekatan yang baik inilah yang membawa lembaga pendidikan Intensive English Course (IEC) berkembang selama hampir 40 tahun. Dengan memiliki cabang sebanyak 70 cabang di seluruh Indonesia, reputasi IEC tidak usah diragukan lagi.
“IEC berdiri sejak tahun 1968 dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari masyarakat Indonesia, terbukti dengan 70 cabang di seluruh negeri kita ini. Untuk IEC Fatmawati saja, kita sudah ada sejak tahun 1986, 21 tahun,” kata Daud Banureah, Kepala Cabang IEC Fatmawati di kantornya.
Kemampuan untuk berkembang itu, tandas dia, tidak terlepas dari metode pendekatan dalam pengajaran yang dilakukan oleh IEC terhadap anak didiknya. Sebagai lembaga kursus bahasa asing, IEC memiliki metode yang sangat terkenal yakni Personal Approuch. Dengan metode ini, siswa diperkenalkan dengan pattern-pattern bahasa yang membuat siswa terbiasa dan menjadi percaya diri dalam berkomunikasi. Hasilnya, apa yang dipelajari siswa dapat “keluar” saat dipergunakan untuk komunikasi.
Seperti kalimat “I want to go the movie”, pattern seperti ini bisa diterapkan menjadi berbagai macam. Tetapi akan membutuhkan waktu lama untuk berpikir apabila tidak tertanam dengan kuat dalam pikiran siswa. “Kalau sudah nancep, pattern seperti itu bisa langsung keluar,” jelasnya.
Menyesuaikan dengan tuntutan jaman, IEC terus mengembangkan diri. Berbagai seminar, workshop serta pelatihan-perlatihan terus diikuti oleh para pengajarnya untuk meningkatkan kualitas. Dari segi pendekatan, IEC kemudian mengembangkan approach yang lebih mutakhir. Yakni dengan Communicative Approach atau dijabarkan dalam Communicative Langguage Approach, intinya dalam setiap komunikasi yang dilakukan harus memiliki arti.
Dengan metode ini, setiap siswa didik dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan memahami sepenuhnya arti percakapan yang dilakukan. Sehingga pelajaran dalam bahasa Indonesia seperti ‘ini budi’ tidak berlaku, yang ada adalah ‘Siapa nama kamu’ (What’s your name) dan lain-lain. “Disini lebih ditekankan pada penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, bukan percakapan kosong Komunikasi dilakukan karena kebutuhan dan harus memiliki arti,” katanya.
Multimedia
Mengikuti perkembangan jaman, IEC dalam menyelenggarakan kursus bahasa Inggris memanfaatkan teknologi modern. Dengan menambah sarana pendidikan bersentuhan teknologi canggih seperti komputer, proyektor dan internet. “Kalau hanya lab bahasa itu kan sudah jaman dulu banget, standarlah. Bahkan kita internet disediakan secara gratis, hotspot, yang bisa diakses oleh siapa saja,” jelas dia.
Penggunaan multimedia sebagai alat bantu belajar, membuat siswa terpacu untuk belajar lebih keras. Karena tidak saja di tempat kursus, di sekolah kegiatan ini merupakan menu wajib siswa. Sehingga siswa dituntut untuk lebih interaktif, komunikatif dan kreatif dalam belajar.
Untuk membuat siswa semakin ‘berani’ dalam mengeluarkan kemampuan bahasa Inggrisnya, IEC membuat terobosan baru. Dimana para siswa dituntut untuk tampil di depan, dengan melakukan tugas pidato (speech), presentasi (presentation) dan bercerita (telling story). “Dengan tampil ke depan itu akan memberikan life skill yang berbeda,” katanya.
IEC menyelenggarakan kursus bahasa Inggris dari tingkat umum (general English), Bahasa Inggris untuk anak (English for Children) sampai kepada kebutuhan untuk sekolah ke luar negeri (TOEFL) dan standar kerja (TOEIC). Juga bahasa Inggris untuk kebutuhan-kebutuhan khusus (English for Spesific Purpose), seperti sekretaris, bank, hotel dan turisme dan lain-lain.
“Pada saat liburan kita juga mengadakan holiday program dan home stay dengan tujuan negara-negara tertentu seperti Singapura dan Australia. Tentu saja ini tidak untuk berwisata saja, tetapi untuk melatih kemampuan bahasa Inggris langsung kepada para penggunanya,” ujarnya menutup pembicaraan.
Diposting oleh
majalah AdInfo PONDOK INDAH
di
16.26
0
komentar
Label: Edukasi