Kebaya Modis Dan Nyaman Dipakai
Ini semua berawal dari ketidaknyamanan Tanti Setiadi memakai gaun-gaun malam ke pesta. Ia selalu merasa tak pas memakai pakaian tersebut. Padahal, sebagai perempuan ia harus memakai baju yang tepat saat berangkat ke pesta. Tentu ia tak mungkin tetap memakai seragam polisinya ke pesta. Setelah sekian lama ia pun mengetahui, kebaya adalah baju pesta yang pas buatnya. Dengan memakai kebaya, ia bisa menonjolkan kefemininan di balik tubuh polisinya yang tegap.
Namun, itu tak berarti kesulitan yang dihadapinya hilang 100 persen. Ada dua masalah yang perlu ia pecahkan. Pertama, soal mode kebaya konvensional yang mungkin tak cocok dengan ibu muda sepertinya. Kedua, soal kenyamanan. Kebaya adalah baju yang dikenakan dengan amat ketat. Karenanya, tak mudah menuntut kenyamanan saat memakainya. Berangkat dari dua hal itulah, Tanti yang juga anggota korps polisi wanita ini bertekad untuk membuat sendiri kebaya-kebayanya setelah menimba ilmu mode di Semarang.
Akhirnya Tanti memang menemukan "formula" yang tepat untuk membuat kebaya yang modis dan juga nyaman dipakai. Karena itulah, ia semakin berani melebarkan bisnisnya. Awal bulan ini ia membuka butik pertamanya di Jakarta, setelah sebelumnya membuka butik di Semarang. Butik yang dibuka oleh Rini Sutiyoso ini berada di kawasan Kebayoran Baru, tepatnya di Jalan Cikajang. Tak ada alasan khusus butik bernama Talisa House ini berada dekat dengan sekolah tinggi kepolisian PTIK, atau pembukaannya berdekatan dengan hari ulang tahun polwan.
Dalam butiknya ini Tanti memang menyediakan busana muslim dan baju pesta, tetapi kebaya tetap menjadi andalannya. Ini karena Tanti memang lebih berkonsentrasi di bidang ini. Eksperimennya yang tiada henti pada kebaya telah membuatnya menemukan "formula" yang membuat kebayanya enak dipakai. "Kuncinya ada di bagian bahu dan ketiak," katanya tentang titik-titik rahasia kenyamanan sebuah kebaya.
Tentu bukan hanya kenyamanan yang menjadi kunci keberhasilan Tanti. Mode kebayanya juga tidak konvensional. Kebayanya memiliki potongan yang artistik dan modern sehingga dapat dikatakan bergaya kosmopolitan. Di tangannya, kebaya telah bertransformasi dari pakaian tradisional menjadi pakaian modern.
Banyak pilihan yang disediakan oleh butik ini. Kisaran harganya juga sangat lebar, Rp 300 ribu-10 juta. "Itu tergantung pada bahan yang dipakai," kata Tanti. Semakin banyak bahan impor dan mahal yang dipakai, semakin mahal pula kebayanya. Meski demikian, harga tidak akan membuat kualitas pengerjaan dan artistiknya berbeda.
Selain baju, di Talisa juga tersedia berbagai elemen pendukung untuk pemakai kebaya, seperti kain panjang untuk bawahan, aksesori, perhiasan, hingga selendang. Untuk kain, Tanti lebih senang memakai batik-batik pesisir utara Jawa yang motifnya lebih beragam dan warnanya lebih cerah. Meski demikian, kita juga bisa menemukan songket atau batik sogan.
Jumat
Talissa House Boutique
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot