Senin

First Choice

Pilihan Pertama Kebutuhan Properti

Dunia properti di Indonesia mulai bangkit lagi. Setelah luluh lantak dihantam badai krisis moneter, tiga tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang menggembirakan. Proyek-proyek terlantar mulai digarap dan proyek pembangunan baru bermunculan.

Salah satu pemain “lama” tapi berwajah baru di dunia properti kawasan Jakarta Selatan adalah First Choice. Setelah malang melintang selama puluhan tahun dengan bendera perusahaan properti terkenal, para awak First Choice mendirikan perusahaan tersebut pada awal 2007.
“Kami memang baru di daerah Kemang ini. Tetapi kami sudah puluhan tahun bergerak di dunia properti daerah sini serta Jakarta umumnya. Sehingga kalau urusan properti, First Choice adalah pilihan pertama,” kata Clement Francis, Principal First Choice Kemang di kantornya.
First Choice lanjut dia, adalah perusahaan yang bergerak di bidang properti. Dengan bisnis utama adalah sewa, jual beli dan investasi properti bagi investor yang menginginkan. Selain itu, First Choice juga menerima jasa rancang bangun, baik bangunan maupun interiornya.
Karena First Choice juga menjalin kerjasama dengan beberapa rekanan yang menguasai dan ahli betul dalam bidangnya masing-masing. Sehingga bukan hanya First Choice, rekanan pun tahu betul apa keinginan dari konsumen yang mempergunakan jasanya. “Pokoknya, First Choice adalah first solution,” katanya.
Cakupan coverage First Choice tidak hanya di daerah elit Kemang saja. Tetapi juga beberapa daerah lain di Jabotabek, selama sesuai dengan visi dan misi perusahaan ini. Karena bagaimanapun, bisnis properti sudah berkembang sangat pesat dimana batasan ruang semakin tipis.
Meskipun begitu, First Choice membatasi diri pada besaran transaksi yang terjadi. Setidaknya, apabila transaksi terlalu kecil untuk dicover dan berada di luar Jakarta tentu akan dilepas. “Kita harus berhitung dengan biaya dan waktu yang terbuang jika mengejar sesuatu diluar budget kita,” katanya.
Umumnya sebuah perusahaan penjualan properti, First Choice tidak dapat begitu saja menetapkan keuntungan besar dalam bisnis ini. Hanya sekitar 2 – 2,5 % dari transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli properti yang menjadi hak mereka. Karena itu, banyak sekali langkah-langkah yang dilakukan untuk memenangkan persaingan.
Salah satunya adalah dengan meningkatkan pelayanan. Dengan pelayanan yang baik, customer akan memilih mereka untuk menyelesaikan urusan properti yang sedang dihadapi. Bahkan kalau perlu, untuk urusan pelayanan ini tidak dipungut biaya.
“Seperti konsultasi interior misalnya, kami tidak memungut jasa untuk ini. Dengan memberikan itu secara gratis, membuat customer selalu mengingat kita. Pada akhirnya, ketika mereka membutuhkan, kita juga yang akan dipakai,” katanya.
Untuk meningkatkan servis, para karyawan First Choice diharuskan untuk paling tidak menguasai bahasa Inggris. Hal ini mengingat daerah Kemang adalah tempat orang asing tinggal, sehingga penguasaan terhadap bahasa ini mutlak dilakukan. Apalagi, orang-orang asing itu sangat teliti –cenderung cerewet- dalam memilih hunian yang mereka inginkan. “Kalau tidak tahu apa kata mereka, kan repot,” katanya.