Senin

Bahaya Mendengkur

Warning! Hati-hati Bila Pasangan Tidur Mendengkur

Selama ini, penyakit jantung mendapat gelar pembunuh terbesar di dunia. Tapi ada penyakit lain, yang diam-diam akan berkembang menjadi pembunuh nomor satu.

Seringkali, suara deru dengkur menjadi pemicu pertengkaran antar pasangan. Karena bising akibat dengkur sangat mengganggu istirahat kita yang sangat berharga. Adakalanya terjadi pertengkaran hebat antar pasangan gara-gara masalah sepele ini. Benarkah mendengkur hanya masalah sepele?
Padahal mendengkur atau tidur ngorok bukanlah keadaan `biasa' melainkan sebuah gejala terdapatnya gangguan pada saluran napas yang berisiko membahayakan jiwa. “Makanya mendengkur dapat dikatakan sebagai sillent killer too,” demikian menurut pakar spesialis penyakit telinga, hidung dan tenggorok dari FKUI/RSCM, Prof. Dr. Umar S Dharmabakti, SpTHT-KL (K).
Dengkur, lanjut dia, merupakan suara getaran pada saat tidur yang dihasilkan pada waktu inspirasi (bernapas). Sebab spesifik adalah getaran langit-langit lunak (palatum mole) dan pilar yang membatasi rongga orofaring (bagian tengah faring). Dengkur menunjukkan adanya obstruksi (sumbatan) pada sebagian saluran napas atas yang merupakan gejala penyakit obstructive sleep apnea (OSA) atau berhentinya napas saat tidur.
Secara definisi OSA diartikan sebagai berhentinya aliran udara pernapasan selama 10 detik atau lebih pada saat tidur, walaupun ada upaya bemapas (respirasi effort), yang disebabkan oleh obstruksi jalan napas. OSA menimbulkan sejumlah komplikasi berbahaya, di antaranya penyakit hipertensi, jantung koroner, stroke, bahkan kematian mendadak. “Hal inilah yang menyebabkan mengapa mendengkur menjadi sesuatu yang perlu dicermati dan diwaspadai,” tuturnya.
Mendengkur dan OSA umumnya terjadi pada orang dewasa. Kaum laki-laki dan lanjut usia mengalaminya dalam jumlah lebih banyak dibanding wanita. Mendengkur dan OSA pada orang dewasa disebabkan multifaktor. Dengan kata lain, obstruksi atau lokasi penyumbatan saluran napas terjadi lebih dan satu titik. Untuk mengetahui penyebab OSA secara pasti perlu dilakukan pemeriksaan saluran napas mulai dan level hidung sampai daerah laring dengan nasofaringoskopi serat optik.
Obstruksi pada hidung dapat terjadi akibat inflamasi mukosa atau kelainan struktural. Selain itu obstruksi saluran napas dapat pula terjadi pada level velofaring atau retropalatal, retroglosal, dan hipofaring.
Lokasi obstruksi ini penting diketahui karena berkaitan dengan kesesuaian derajat berat atau ringannya OSA yang penetapannya dilakukan melalui pemeriksaan polisomnografi. Hasil polisomnografi akan menentukan jenis terapi yang tepat untuk pasien, apakah dilakukan dengan teknik bedah atau non bedah.
“Beberapa teknik pembedahan untuk kondisi kasus mendengkur dan OSA adalah implant pillar, radio frekuensi konka inferior, cautery assisted palatal stiffening operation-somnoplasty, uvula palato pharyngoplasti dan tongue base surgery,” kata Dr. Syahrial, MH, SpTHT, spesialis THT lainnya.
Selain itu, lanjut dia, dapat juga dilakukan terapi non bedah dengan mempergunakan semacam topeng (mask) khusus. Mask ini dapat memberikan pola pernapasan alami pada pasien dan praktis karena dapat dibawa kemana-mana.

Boks….
Waspada Bila Memiliki Gejala-gejala Sebagai Berikut
OSA dapat dicurigai atau dikenali dengan gejala-gejala yang muncul pada malam maupun siang hari.
► Gejala pada malam hari:
- Mendengkur dengan bunyi keras dan mengganggu.
- Napas berhenti di sela-sela mendengkur dan diakhiri dengan mendengus.
- Rasa sesak dan tercekik yang membuat penderita terbangun.
- Tidur tidak nyenyak karena sering terbangun dan berubah posisi.
► Gejala pada di siang hari:
- Bangun dengan perasaan tidak segar.
- Sakit kepala pagi hari.
- Sakit atau nyeri tenggorokan pada saat bangun tidur.
- Mengantuk yang berlebihan di siang hari atau exessive daytime sleepiness (EDS).
- Kelelahan berkepanjangan.
- Perubahan kepribadian
- Gangguan konsentrasi dan memori.
Mereka yang memiliki gejala-gejala di atas disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter agar segera mendapatkan penanganan yang tepat.