Senin

Kolom Fokus

Bengkel Mobil, Servis Tetap Nomor Satu

Jumlah mobil di Jakrta sudah tidak terhitung. Sebagai bukti, selalu saja ada mobil berseliweran di jalan-jalan raya ibu kota negara Indonesia ini. Di satu sisi mengguntungkan mereka yang membuka usaha bengkel mobil.

Pantas apabila bermunculan banyak bengkel mobil baru—bak jamur di musim penghujan. Ada gula ada semut kira-kira begitu kata yang tepat untuk melukiskan basahnya usaha bengkel mobil di kawasan tercinta kita ini.

Untuk Jakarta Selatan Jalan Radio Dalam boleh dijadikan tempat referensi bagi pemilik mobil untuk merawat mobilnya.

Bagaimana tidak, kebutuhan semua onderdil mobil dari mulai kebutuhan eksterior dan interior ada di sini. Afu pemilik Afu spesialis AC memanfaatkan betul nama besar Jalan Radio dalam. Makanya usaha perbaikan AC yang ia rintis sejak belasan tahun lalu ini kini masih tetap bertahan.

”Afu spesialis AC mobil tetap bertahan karena mempunyai pelanggan lama yang masih tetap setia. Kami tidak muluk-muluk mengumbar janji sebagai tempat perbaikan AC yang terbaik. Terpenting bagi kami, kalau tidak dingin tidak perlu bayar,” terang Afu.
Lanjut Afu, membuka usaha perawatan mobil itu sebenarnya menjanjikan. Alasannya karena jumlah mobil semakin banyak. Mereka yang mempunyai mobil otomatis harus mempunyai anggaran untuk melakukan perawatan mobil secara rutin tiap bulan.

Peluang itu menjadikan sebagian tempat usaha bengkel mobil mampu meraup keuntungan cukup lumayan. Namun ada juga yang merugi.

Salah satunya, Nawilis, boleh dibilang Nawilis adalah pemain lama jasa perawatan mobil. Bambang Setyono dari Nawilis, mengaransi bahwa mulai dari teknisi hingga peralatan semua selalu kami perbaharui. Hal tersebut sudah menjadi kebijakan kami.

Lanjut Bambang—pria ramah ini, perkembangan Nawilis yang menggembirakan seperti sekarang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kami semua yang berada di bawah bendera Nawilis mempunyai motto konsumen harus diservis sepuas mungkin.
Servis bisa saja dari mulai hal-hal kecil yang tidak terpikirkan oleh kompetitor usaha sejenis.

“Kami juga melayani servis mobil malam hari untuk mereka yang tidak punya waktu untuk servis mobil pada jam normal operasional. Mereka yang datang kebanyakan para pegawai kantoran yang hanya punya waktu luang malam hari selepas pulang kerja. Kepercayaan bukan dari konsumen saja, Nawilis juga sebagai rujukan bengke-bengkel umum dan resmi,” jelasnya.

Kalau Nawilis bisa menikmati basahnya bisnis perawatan mobil. Lain dengan Shark Auto Workdshop, director Shark Auto Workdshop, Bimo Susatyo, sedikit bangga, karena dulu pemilik mobil banyak melakukan body repair di sini. Dan itu bukan hanya datang dari kalangan orangtua saja, ada juga peenggemar otomotif, bahkan anak-anak muda yang menginginka mobilnya di modifikasi sedemikian rupa sesuai selera mereka.

Tapi sekarang berbeda 180 derajat, namun kami bersyukur masih bisa bertahan karena kesetiaan pelanggan lama dan mereka merekomendasikan kepada anak-anaknya. ”Padahal biaya body repair di kami termasuk murah. Ya, begitulah karena basahnya bisnis ini, sampai-sampai sekarang banyak bermunculan usaha sejenis seperti kami.

Lain lagi dengan Andala Ban, kata pemiliknya Willy, ban memang menjadi bisnis utama kami namun untuk perawatan bagian-bagian mobil lain juga mampu meraup keuntungan. Bahkan boleh dibilang layanan perawatan mobil di sini terbilang lengkap.

Willy—pria agamis ini, berfilosofi, usaha ini saya bangun dengan rasa kebersamaan antara atasan dan bawahan. Dari situ akan ada rasa saling peduli dan mereka akan mengerjakan semuanya dengan sungguh-sungguh tanpa pamrih.Dan tentunya bermuara pada kepuasan konsumen atas layanan yang kami berikan.