Cita Rasa Asli Sunda Pedalaman
Mencicipi menu asli Sunda pedalaman, porsi makan kita akan bertambah dari biasanya.
Masakan khas Sunda memiliki citra makanan yang sehat karena selalu ada unsur sayuran segar yang biasa disebut lalapan dalam penyajiannya. Ada sebuah pendapat yang tak lekang sampai sekarang, penyantap banyak buah dan sayuran segar akan memiliki badan sehat, kulit halus dan bersih.
Itu sebabnya, kecantikan mojang Priangan yang memang hidup di alam segar pegunungan sering dikaitkan dengan kebiasaan mereka yang antara lain mengonsumsi makanan.
Bisa jadi karena khasiatnya tadi, ditambah cukup mudah membuat makanan khas Sunda, para pengusaha kuliner memilih membuka restoran makanan Sunda di luar daerah Priangan.
Jangan heran jika melihat restoran atau warung penyaji masakan Sunda hari-hari ini bertebaran di Jakarta. Ada yang bergaya Sunda banget, mulai dari interior, cara penyajian, jenis dan rasa masakan, hingga musik yang diperdengarkan.
Sebut saja Bumbu Desa, ketika memasuki resto di jalan Suryo ini kita akan disambut greeting khas Sunda, Semaaah...Wilujeng Sumpiiing...
Menurut operation manager Bumbu, Usep Nurman, konsep tersebut diterapkan di seluruh outlet Bumbu Desa. “Filosofi kami ingin menawarkan masakan khas orang Sunda bercita rasa asli Sunda pedalaman. Slogan kami ‘The Soul of Villager and Unique Dining Pleasure’,” jelasnya.
Menu Khas Sunda
Menu-menu makanan tersaji di atas cobek berukuran besar dan penggorengan dengan alas daun pisang. Buat menu sayur atau tumis yang berkuah ditempatkan di penggorengan. Sedang menu seperti ayam dan udang, ditaruh di cobek. Nasi pun tersedia dalam berbagai pilihan: nasi putih biasa, nasi liwet, dan nasi merah.
Bukan restoran Sunda namanya kalau tidak ada lalapan dan sambal. Coba saja Salad Bar dengan aneka lalapan (daun selada, terong, timun) dengan berbagai sambal, seperti sambal dadak (terasi), sambal goreng, sambal oncom (sambal dicampur oncom bakar), atau sambal hijau.
Berbagai menu disajikan, pilihannya beragam dari ayam, ikan, udang, paru, babat, tahu, tempe, sampai buntil. Sayuran dan menu tumis pun tersedia macamnya, mulai sayur kangkung, tumis genjer, terong bumbu pedas, sayur asem, karedok, sampai menu tutut (siput) yang dimasak dengan kuah kuning.
Tapi, menu yang patut dicoba adalah Ikan Gurame Goreng, Ayam Sambal Ijo, Ayam Bumbu Desa, Udang Goreng, dan Sayur Asem.
Selain ukurannya cukup besar, menu Ikan Gurame Goreng yang dimasak kering ini, rasanya garing dan dagingnya berasa gurih. Satu porsinya sudah termasuk sambal goreng yang rasanya ada campuran kencur dan daun kemangi.
Sedangkan Ayam Sambal Ijo, menu ini sangat menggugah selera dengan baluran cabe ijo. Rasanya sedikit asin bercampur dengan pedasnya cabe ijo. Bila menyantap menu ini, sepertinya tidak perlu lagi dicampur dengan sambal komplimen tadi.
Kemudian menu Ayam Bumbu Desa, bisa dibilang merupakan maskot menu dari restoran ini. Rasanya seperti ayam goreng biasa, tapi dominan berasa manis. Pas sekali bila dimakan dengan sambal goreng.
Terakhir, kita harus coba tutut/siput dengan kuah berwarna kuning yang berasa gurih. Cara memakan siput rebus ini unik dengan disedot agar daging yang berada di dalam cangkang bisa keluar. Atau bisa juga dengan menggunakan tusuk gigi.
Sebagai pelepas dahaga, Bumbu Desa memiliki Es Kopyor Pajajaran yang merupakan campuran dari jagung muda, kelapa kopyor, air kelapa, dan gula putih. Atau bisa pula menjajal Es Telaga Bodas yang hanya ada di Bumbu Desa.
Rabu
Bumbu Desa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot