Selasa

Citylife Chiropractic

Cegah Subluksasi Lewat Chiropractic

Dengan terapi chiropractic bantalan dan tulang keluar saraf pada tulang belakang menjadi bagus, otomatis kerja seluruh sistem tubuh pun menjadi optimal.

Teknik chiropractic modern ditemukan oleh Daniel David Palmer, seorang dokter asal Kanada berdomisili di Amerika Serikat pada tahun 1895. Pusat perhatian chiropractor (dokter chiropractic) yaitu sistem syaraf yang menyeluruh.

Sistem saraf tersebut mengontrol fungsi setiap sel tubuh, organ dan sistem tubuh dengan melalui kabel-kabel saraf yang dilindungi tulang belakang (spinal cord). Tulang belakang menjadi semacam gardu induk bagi 31 pasang urat saraf. "Saraf-saraf ini keluar melalui lubang saraf yang mempersarafi otot, organ-organ, bahkan ke jaringan kulit," kata Dr. Patrick Suckoo, DC dari Klinik Citylife Chiropractic.

Tulang belakang tersusun dari 24 tulang (vertebrae) yang dipisahkan masing-masing oleh bantalan, dan tersambung dengan 12 pasang tulang iga dan ratusan jaringan ligamen dan otot.

Jika terjadi subluksasi ( misalignment/ tulang belakang yang tidak pada tempatnya) karena terjatuh, salah mengangkat beban, pergerakan pada satu sisi yang berulang, postur tubuh yang salah dapat mengganggu mekanisme tulang belakang. Akibatnya, fungsi jaringan dan organ tidak optimal. Sehingga kalau pergerakan salah satu dari sendi tulang belakang berkurang maka akan mengiritasi sistem saraf. Iritasi pada sistem saraf akan menyebabkan terganggunya sistem organ.

Beragam keluhan yang sering terjadi pada mereka yang mengalami gangguan tulang belakang seperti syaraf terjepit, migrain, sakit pinggang/ asma, gangguan pada mata, telinga, paru-paru, lambung, lever, bahkan cerebral palsy.

Masalah gangguan di atas tersebut dapat diatasi dengan terapi chiropractic. Teknik ini menekankan pada perbaikan tulang belakang yang menjadi "gudang"nya saraf-saraf yang tersambung ke seluruh organ tubuh. Alhasil, jika bantalan sehat dan lubang keluar saraf bagus, maka seluruh sistem tubuh akan berjalan sebagaimana mestinya. Terapi chiropractic juga membantu mengembalikan gerakan dan posisi tulang belakang yang tidak berfungsi selayaknya.

Cek Secara Teratur

Sebelum terapi chiropractic dilakukan, chiropractor melakukan konsultasi terlebih dahulu untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien apakah pernah mengalami kecelakaan, bagaimana pola hidupnya, termasuk diet dan olahraganya.

Selain riwayat medis, dilakukan juga Thermal scan (untuk mengukur suhu saraf), Palpasi tulang belakang. “Rontgen juga dilakukan tak hanya untuk mengetahui kondisi dan kelurusan susunan tulang belakang, tapi juga untuk membantu mendeteksi kemungkinan adanya penyakit lain yang tersembunyi," jelas Patrick.

Adjustment pertama dilakukan untuk menghilangkan rasa sakit (relieve). "Dua minggu berikutnya menstabilkan kondisi. Setelah itu, membangun kembali daerah tulang belakang yang terganggu. Nah, begitu pergerakkan tulang belakang sudah menjadi lebih baik, sebaiknya tetap melakukan pengecekan secara teratur. Ini akan membuat tulang belakang berfungsi optimal," ungkapnya.

"Sebaiknya jangan menunggu sampai penyakit datang. Bisa saja masalahnya sepele, tapi lama-lama akan menjadi besar. Banyak orang yang datang telat, setelah penyakitnya parah. Bisa jadi orang tidak sakit, tapi tulang belakangnya ternyata miring. Dua minggu kemudian hilang sakitnya, tapi tulang belakangnya tetap miring. Lama-lama bantalan rusak dan menjepit saraf,” tandasnya.

Chiropractic sangat aman, bahkan untuk perempuan hamil dan anak-anak. Satu-satunya yang tidak boleh ditangani adalah penderita kanker tulang yang sudah parah.