Sekolah Usia Dini, Kurikulum Australia
Pendidikan memang tidak pandang usia. Sejak bayi, sampai uzur, semua memiliki kewajiban untuk belajar, dimana sarana belajar secara akademik adalah sekolah.
Salah satu tempat belajar untuk anak-anak usai dini adalah Bayi Gemes Superkids. Sesuai dengan namanya, superkids membuka kelas untuk bayi berusia enam bulan sampai 18 bulan, kelas juga dibuka untuk anak sampai usia lima tahun.
Kita membuka kelas untuk usia enam bulan sampai lima tahun. Dengan mengadaptasi kurikulum dari Australia dan disesuaikan dengan kondisi di Indonesia, Bayi Gemes Superkids sangat cocok untuk pendidikan anak-anak usia dini,” kata Ibu Elizabeth Andriani, Marketing and Promotion Bayi Gemes Superkids Kemang.
Untuk memaksimalkan kemampuan siswa, Bayi Gemes memiliki kurikulum yang tertuang dalam 7 Key Learning Areas (KLAs). Terdiri dari bahasa Inggris, pendidikan olahraga dan kesehatan, matematika, seni, ilmu pengetahuan, teknologi serta pelajaran sosial dan perilaku. Ini diberikan sesuai tingkat kesulitan pada masing-masing tingkatan.
Selain KLAs, lanjut dia, Bayi Gemes berusaha untuk membangun kemampuan anak dalam kompetensi dan kemampuan dasar. Dalam hal ini ada enam hal, yakni kemampuan berpikir, komunikasi, membangun nilai diri, memahami kesehatan dan psikiologis, kehidupan sosial dan belajar serta pemahaman kebudayaan.
”Kelas di Bayi Gemes paling awal adalah Infant class, saat usia anak 6 sampai 18 bulan. Kemudian Toddler class with Mums, anak usia 18 sampai dua tahun, didampingi dengan mamanya,” ujarnya.
Kemudian dilanjutkan dengan Toddlers class untuk anak usia dua tahun sampai 3 tahun. Jumpers class diperuntukkan bagi anak usia 3 sampai 4 tahun dan diakhiri dengan Explorers class untuk anak usia 4 sampai 5 tahun, saat anak mulai dapat belajar secara mandiri tanpa harus didampingi oleh sang ibu.
Bayi Gemes Superkids adalah pusat belajar bagi anak-anak dari berbagai bangsa dan latar belakang. Bayi Gemes memiliki program yang berbeda dalam menghadapi pendidikan akan sampai usia lima tahun. Karena setiap anak adalah berbeda, dan setiap anak belajar dan memecahkan persoalan secara berbeda pula. ”Kami memberlakukan setiap anak sebagai pribadi yang berbeda,” ujarnya.
Karena latar belakang budaya yang berbeda-beda, maka di Bayi Gemes digunakan bahasa pengantar dalam Bahasa Inggris. Seluruh aktifitas belajar mengajar di lingkungan Bayi Gemes Superkids harus mempergunakan bahasa internasional tersebut. Baik itu pengajar, orang tua, dan penyelenggara sekolah lainnya semua wajib berbahasa Inggris.
Selain belajar di lingkungan sekolah, siswa juga diajak untuk lebih mengenal dunia luar. Dengan mengadakan acara-acara outing yang disesuaikan dengan tema atau pelajaran yang sedang berlagnsung di kelas. Seperti mengunjugi perpustakaan, rumah sakit, museum dan lain-lain. ”Biasanya berlangsung dalam beberapa term setiap tahun. Ini supaya siswa mengetahui bagaimana reality dunia luar, di luar dunia mereka sendiri,” ungkapnya.
Bayi Gemes Superkids, berdiri sejak tahun 2001, di lingkungan Australian International School, Kemang, meski tidak berada dibawah lembaga tersebut. Kemudian memisahkan diri dan membuka satu cabang di Lebak Bulus dan Bali, melihat animo masyarakat yang cukup tinggi terhadap sekolah ini. Saat ini, Bayi Gemes Superkids dipimpin oleh Bapak Derek Robertson sebagai Direktur.
Rabu
Bayi Gemes Superkids
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Comment Form under post in blogger/blogspot